Pada
secangkir kopi
Yang masih
mengepulkan asap tipis
Ku tiupkan
cemas melewati bibir cangkir
Ku seruput
sedikit pekatnya kopi
Yang sama
murungnya dengan hati ini
Yang pahitnya
masih menyisa
Tak peduli
sudah seberapa banyak gula
Dan lucunya,
aku tetap cinta kopi
Pada
secangkir kopi
Yang telah
mendingin
Ku embuskan
sisa-sisa kekecewaan
Ku seruput
habis pekatnya kopi
Dan berjumpa dengan
ampasnya
di dasar cangkir, yang tak tersentuh bibir
Serupa
kesedihan dalam hati initak terjamah, namun nyata adanya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar