Senin, 31 Juli 2017

Puisi - Kangen



Mungkin kamu tidak merasakan kangenku
Kangen yang membuatku tampak gila
Menghanguskan rongga dadaku dengan panas membara

Mungkin kamu tidak paham kangenku
Kangen yang makin hari makin tak karuan
Menjelma menjadi sebilah pisau
yang menusuk–sobek jantungku

Mungkin kamu tidak mengerti kangenku
Kangen yang senantiasa menguasai pikiran
Menunjam dalam dan tumbuh secepat ilalang

Puisi - Pada Secangkir Kopi

Pada secangkir kopi
Yang masih mengepulkan asap tipis
Ku tiupkan cemas melewati bibir cangkir
Ku seruput sedikit pekatnya kopi
Yang sama murungnya dengan hati ini
Yang pahitnya masih menyisa
Tak peduli sudah seberapa banyak gula
Dan lucunya, aku tetap cinta kopi

Pada secangkir kopi
Yang telah mendingin
Ku embuskan sisa-sisa kekecewaan
Ku seruput habis pekatnya kopi
Dan berjumpa dengan ampasnya
di dasar cangkir, yang tak tersentuh bibir
Serupa kesedihan dalam hati ini
tak terjamah, namun nyata adanya